#7 Back to my origin
Assalamualaikum
Alhamdulillah, ini udah tahun kedua aku menjalani kehidupan di SMAN 3 Malang. Banyak banget pengalaman yang aku dapet. Aku aktif di beberapa ekskul dan komunitas seperti SKI, Kopsis, BX-4, B-Pers, Taekwondo, ICTeam, Panahan, Olim TIK. Nah, di beberapa ekskul komunitas itu kan ada Diklatnya. Untuk diklatnya itu, tahun lalu aku pakai 3 Tanda Pengenal, wkwkwk. Dan untuk tahun ini, untuk sampai aku nulis di blog ini, aku masih pakai 2 tanda pengenal, hehe.
Selain ektrakurikuler dan komunitas, aku juga aktif di beberapa kepanitiaan acara sekolah seperti PSCS, Bedhol, B-Night, Bunkasai, dan... masih banyak lagi. Dan, nggak jauh beda sama di SMP dan Pondok, aku mesti jadi bagian desain dan fotografi, wkwkwk. Tapi ya nggak semua sih, di Bedhol aku jadi sie kerohanian, di PSCS aku jadi Visual Director (naik pangkat dikit dari desain statis, ke desain dinamis), di SEF tahun lalu juga jadi sie perizinan.
Tapi
Apa semua itu menjamin kebahagiaanku?
Sejenak, aku merasa nyaman. Aku merasa aku punya sesuatu yang bisa aku berikan kepada mereka. Aku merasa bermanfaat bagi orang lain, dan itu merupakan salah satu sumber kebahagiaanku.
Tapi, lama kelamaan, aku tiba di suatu titik. Titik jenuh. Ya, titik di mana kita capek dengan semua ini. Titik di mana kita bosan dengan apa yang telah kita lakukan selama ini, meskipun sesuatu itu menyenangkan.
Iya rek, jujur, aku jenuh.
Semua waktuku aku berikan kepada mereka
Sampai sampai aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri
Untuk sekedar menenangkan diri, menulis, membaca, bermain, bersama teman teman
Aku kehilangan waktu waktu itu.
Untuk malam ini, aku sempatkan untuk menulis. yap, menulis di sini lagi. Seperti dulu, saat aku masih di pondok.
Siapa sih, yang bilang kalo di pondok itu cuma ngaji, sarungan, makan, tidur?
Kehidupan di pondok nggak jauh beda sama keseharian kita. Bisa dibilang, pondok itu skala kecil dari kehidupan keseharian kita kalau kita sudah jadi orang dewasa nanti. Kita yang mengatur diri kita sendiri, nggak ada orang tua yang mengatur kita. Kita yang mengurus keuangan kita sendiri, nggak ada orang tua yang ngasih uang setiap kita butuh sesuatu.
Nah, biar kita nggak out of control karena tidak ada pengawasan orang tua, ternyata ada barang barang unik yang ya.... aku baru temukan di gontor, wkwkwk. dan inilah barang barangnya.
1. Papan Nama
benda ini namanya papan nama. awalnya aku ngira papan nama itu ya papan triplek gede, ada tulisan nama kita gede, dan kita bawa ke mana mana. Ternyata enggak, ini benda kayak name tag di perusahaan atau di kantor pemerintah gitu. Fungsinya apa? Benda ini memuat nama, kelas, dan asrama kita. Identitas umum yang bisa semua orang pahami. Nah, kalau kita melakukan pelanggaran, ada mata mata yang akan mencatat nama kita, kemudian pada maghribnya kita akan masuk mahkamah. Rasain sendiri deh, siksaan masuk mahkamah itu, wkwkwk, aku ga kuat njelasinnya.
2. Kunci lemari
Lemari ibaratkan rumah kita. Di sana ada baju, buku, benda benda kita, uang kita, pokok semua ya di lemari. Nah, urusan keamananya gimana? ya pake benda ini, gembok + kuncinya. Tapi, sering kali benda ini hilang.... entah jatuh pas lari lari, lupa naruhnya di mana, pokok tiba tiba hilang. Biar ga ilang gimana? beberapa ada yang memberi gantungan sederhana. ada yang sedikit alay kayak punyaku ini, dikasih gantungan yang agak gede. ada yang alay banget, di kasih tali, digantung di leher, kuncinya banyak, ada gantungan yang lain lagi, kalo lari bunyi bunyi.
3. Buku saku
Kalo yang satu ini nggak wajib sih. Tapi ini sangat membantu. Mengingat kita tidak boleh membawa HP, ya kita jadikan benda ini sebagai HP kita. isinya reminder, kalender, to do list, catetan catetan kecil. Tapi, meskipun sekarang aku udah pegang HP, aku masih tetep punya buku saku i. menurutku nyatet di hp itu gampang lupa, belum lagi kalo kehapus, atau hp mati, wes akeh pokok e. Lebih enak nyatet dan ditulis pake tangan, lebih reket sama apa yang kita tulis.
4. Hafalan pelajaran
Yak, berhubung banyak banget pelajaran di gontor itu. ya... sekitar ada 20 mapel. DAN ITU SEMUA HAFALAN. Maka lahirlah buku ini. Buku ini jadi reminder kalo kita udah sibuk banget sama kepanitiaan. Didalemnya udah ada KD KD yang harus kita kuasai selama satu tahun, dan ada kolom berapa persen kita menguasai KD itu. Sebenernya, sifatnya terserah sih mau di isi apa enggak. Tapi ini berguna banget. Dulu, aku ngoleksi sampe punya kelas 6 *yang akhirnya nggak kepake juga (:
5. Kartu Izin
Kartu ini dipake buat izin izin. entah izin nggak masuk sekolah, izin nggak pelajaran sore, izin nggak piket ini itu, izin keluar pondok, macem macem. Intinya, ini bukti kalo kita izin untuk meninggalkan sesuatu karena alasan tertentu. Kalau kita kedapatan misal nggak ikut pelajaran, terus nggak ada bukti kalo kita udah izin, ya dianggepnya mbolos. Dan, hukumannya nggak ringan. Sekali lagi, rasakan.
6. Jam Tangan
Jam tangan bisa dibilang menjadi satu satunya barang elektronik yang bisa kita pegang saat di pondok. Ya, karena ini satu satunya, jadinya barang ini deh yang dijadikan sebagai ajang keren kerenan. Sampai lupa apa esensi dari benda ini. Nah, berhubung jadwal di gontor itu padet banget, dan kita dituntut tepat waktu, bahkan untuk urusan menit dan detik, maka jam menjadi hal yang sangat penting. Btw, ini bukan rolex asli, itu KW sekian.
Ya udah rek segitu dulu
nulis kayak gini bisa jadi obat di saat titik jenuhku sekarang ini.
Makasih atas waktunya buat mbaca tulisanku yang nggak penting ini
Wassalamualaikum :)
Alhamdulillah, ini udah tahun kedua aku menjalani kehidupan di SMAN 3 Malang. Banyak banget pengalaman yang aku dapet. Aku aktif di beberapa ekskul dan komunitas seperti SKI, Kopsis, BX-4, B-Pers, Taekwondo, ICTeam, Panahan, Olim TIK. Nah, di beberapa ekskul komunitas itu kan ada Diklatnya. Untuk diklatnya itu, tahun lalu aku pakai 3 Tanda Pengenal, wkwkwk. Dan untuk tahun ini, untuk sampai aku nulis di blog ini, aku masih pakai 2 tanda pengenal, hehe.
Selain ektrakurikuler dan komunitas, aku juga aktif di beberapa kepanitiaan acara sekolah seperti PSCS, Bedhol, B-Night, Bunkasai, dan... masih banyak lagi. Dan, nggak jauh beda sama di SMP dan Pondok, aku mesti jadi bagian desain dan fotografi, wkwkwk. Tapi ya nggak semua sih, di Bedhol aku jadi sie kerohanian, di PSCS aku jadi Visual Director (naik pangkat dikit dari desain statis, ke desain dinamis), di SEF tahun lalu juga jadi sie perizinan.
Tapi
Apa semua itu menjamin kebahagiaanku?
Sejenak, aku merasa nyaman. Aku merasa aku punya sesuatu yang bisa aku berikan kepada mereka. Aku merasa bermanfaat bagi orang lain, dan itu merupakan salah satu sumber kebahagiaanku.
Tapi, lama kelamaan, aku tiba di suatu titik. Titik jenuh. Ya, titik di mana kita capek dengan semua ini. Titik di mana kita bosan dengan apa yang telah kita lakukan selama ini, meskipun sesuatu itu menyenangkan.
Iya rek, jujur, aku jenuh.
Semua waktuku aku berikan kepada mereka
Sampai sampai aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri
Untuk sekedar menenangkan diri, menulis, membaca, bermain, bersama teman teman
Aku kehilangan waktu waktu itu.
Untuk malam ini, aku sempatkan untuk menulis. yap, menulis di sini lagi. Seperti dulu, saat aku masih di pondok.
Siapa sih, yang bilang kalo di pondok itu cuma ngaji, sarungan, makan, tidur?
Kehidupan di pondok nggak jauh beda sama keseharian kita. Bisa dibilang, pondok itu skala kecil dari kehidupan keseharian kita kalau kita sudah jadi orang dewasa nanti. Kita yang mengatur diri kita sendiri, nggak ada orang tua yang mengatur kita. Kita yang mengurus keuangan kita sendiri, nggak ada orang tua yang ngasih uang setiap kita butuh sesuatu.
Nah, biar kita nggak out of control karena tidak ada pengawasan orang tua, ternyata ada barang barang unik yang ya.... aku baru temukan di gontor, wkwkwk. dan inilah barang barangnya.
1. Papan Nama
benda ini namanya papan nama. awalnya aku ngira papan nama itu ya papan triplek gede, ada tulisan nama kita gede, dan kita bawa ke mana mana. Ternyata enggak, ini benda kayak name tag di perusahaan atau di kantor pemerintah gitu. Fungsinya apa? Benda ini memuat nama, kelas, dan asrama kita. Identitas umum yang bisa semua orang pahami. Nah, kalau kita melakukan pelanggaran, ada mata mata yang akan mencatat nama kita, kemudian pada maghribnya kita akan masuk mahkamah. Rasain sendiri deh, siksaan masuk mahkamah itu, wkwkwk, aku ga kuat njelasinnya.
2. Kunci lemari
Lemari ibaratkan rumah kita. Di sana ada baju, buku, benda benda kita, uang kita, pokok semua ya di lemari. Nah, urusan keamananya gimana? ya pake benda ini, gembok + kuncinya. Tapi, sering kali benda ini hilang.... entah jatuh pas lari lari, lupa naruhnya di mana, pokok tiba tiba hilang. Biar ga ilang gimana? beberapa ada yang memberi gantungan sederhana. ada yang sedikit alay kayak punyaku ini, dikasih gantungan yang agak gede. ada yang alay banget, di kasih tali, digantung di leher, kuncinya banyak, ada gantungan yang lain lagi, kalo lari bunyi bunyi.
3. Buku saku
Kalo yang satu ini nggak wajib sih. Tapi ini sangat membantu. Mengingat kita tidak boleh membawa HP, ya kita jadikan benda ini sebagai HP kita. isinya reminder, kalender, to do list, catetan catetan kecil. Tapi, meskipun sekarang aku udah pegang HP, aku masih tetep punya buku saku i. menurutku nyatet di hp itu gampang lupa, belum lagi kalo kehapus, atau hp mati, wes akeh pokok e. Lebih enak nyatet dan ditulis pake tangan, lebih reket sama apa yang kita tulis.
4. Hafalan pelajaran
Yak, berhubung banyak banget pelajaran di gontor itu. ya... sekitar ada 20 mapel. DAN ITU SEMUA HAFALAN. Maka lahirlah buku ini. Buku ini jadi reminder kalo kita udah sibuk banget sama kepanitiaan. Didalemnya udah ada KD KD yang harus kita kuasai selama satu tahun, dan ada kolom berapa persen kita menguasai KD itu. Sebenernya, sifatnya terserah sih mau di isi apa enggak. Tapi ini berguna banget. Dulu, aku ngoleksi sampe punya kelas 6 *yang akhirnya nggak kepake juga (:
5. Kartu Izin
Kartu ini dipake buat izin izin. entah izin nggak masuk sekolah, izin nggak pelajaran sore, izin nggak piket ini itu, izin keluar pondok, macem macem. Intinya, ini bukti kalo kita izin untuk meninggalkan sesuatu karena alasan tertentu. Kalau kita kedapatan misal nggak ikut pelajaran, terus nggak ada bukti kalo kita udah izin, ya dianggepnya mbolos. Dan, hukumannya nggak ringan. Sekali lagi, rasakan.
6. Jam Tangan
Jam tangan bisa dibilang menjadi satu satunya barang elektronik yang bisa kita pegang saat di pondok. Ya, karena ini satu satunya, jadinya barang ini deh yang dijadikan sebagai ajang keren kerenan. Sampai lupa apa esensi dari benda ini. Nah, berhubung jadwal di gontor itu padet banget, dan kita dituntut tepat waktu, bahkan untuk urusan menit dan detik, maka jam menjadi hal yang sangat penting. Btw, ini bukan rolex asli, itu KW sekian.
nulis kayak gini bisa jadi obat di saat titik jenuhku sekarang ini.
Makasih atas waktunya buat mbaca tulisanku yang nggak penting ini
Wassalamualaikum :)
Komentar
Posting Komentar